Friday, 30 May 2008

News

Sekar Bumi
Ingin Tumbuhkan Perlawanan pada Ketidakadilan *)

LEWAT SENI KAMI MELAWAN

seni yang kami miliki
tak lahir dari sebuah ilusi,
tapi muncul dari tetes keringat dan air mata kami,
dari pergulatan tak henti
karena dipaksa pergi dari tanah air sendiri.
jika kini, kami memutuskan melawan,
itu bukan demi kekuasaan,
tapi upaya menghargai kemanusiaan,
sebenar-benarnya,
selengkap-lengkapnya.

Puisi tersebut dipampang di halaman depan salah satu blog milik Sekar Bumi. Dalam puisi tersebut terbayang adanya penindasan, ada penderitaan, ada semangat, ada perjuangan. Dan semua yang dilakukan dalan kreativitas seni, ''itu bukan demi kekuasaan,/ tapi upaya menghargai kemanusiaan,/ sebenar-benarnya,/ selengkap-lengkapnya//.’’ Sungguh mulia!

Menurut Etik Juwita, Sekar Bumi terbentuk hampir setahun lalu, tepatnya pada Juli 2007, berawal dari bincang-bincang beberapa BMI Hong Kong yang memiliki beberapa aktivitas berbeda di samping aktivitasnya sebagai pekerja migran pada majikan. Di antara pembentuknya ada yang menggeluti tulis-menulis, ada yang menggeluti organisasi politik, dan ada pula yang menggeluti seni tari.

Pembentuknya ada sekitar 25 orang. Selain Etik Juwita yang selama ini menggeluti dunia tulis-menulis, ada Anggi Camat yang menggeluti dunia tari dan pernah jadi ketua Sanggar Budaya. Juga ada Anan yang duduk di kepengurusan Indonesian Migrant Worker Union (IMWU) dan sekarang menjadi ketua Sekar Bumi. Ada juga Tarini Sorrita si penulis kumpulan cerpen Penari Naga Kecil. Lalu, Dwi Sapon yang pernah jadi guru menari di Sanggar Budaya, Aliyah Purwanti yang jadi kontributor Tabloid Suara, dan seterusnya. Dari 25-an orang pembentuk Sekar Bumi itu, kata Etik Juwita, sekarang sebagian sudah kena gusur seleksi alam, sebagian sudah pulang kampung.

"Kita memutuskan untuk membentuk Sekar Bumi dulu, memang karena kita merasa sedang dibutuhkan suatu wadah yang kuat untuk menggugah rasa kesadaran kawan-kawan sebagai buruh migran, membangun rasa percaya diri kawan-kawan melalui kebebasan berekspresi. Pada akhirnya nanti, mungkin, akan bisa menumbuhkan rasa perlawanan pada ketidakadilan yang diderita kawan-kawan secara umum sebagai buruh migran,’’ ungkap Etik Juwita yang BMI asal Kabupaten Blitar.

Anggota Sekar Bumi sekarang sudah banyak. ''Yang daftar sih seratusan orang lebih, cuman kemudian yang aktif sekitar 80 orang. Mungkin karena sifatnya seperti 4 organisasi jadi satu,'' kata Etik yang mengaku tiap hari Minggu repot dengan kawan-kawannya di Sekar Bumi. ''Prinsipnya, semua kawan BMI dari background organisasi apa pun sejauh ini tetap bisa masuk jadi anggota Sekar Bumi,'' tambah Etik yang salah satu cerpennya mendapat Anugerah Sastra Pena Kencana sebagai salah satu cerpen terbaik Indonesia 2008 dan, dengan demikian, cerpen tersebut masuk dalam buku 20 Cerpen Terbaik Indonesia 2008 yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Februari 2008.

Menurut Etik Juwita, Sekar Bumi yang aktivitasnya berpusat di Wanchai, Hong Kong, ini memilik konsentrasi utama di bidang sastra dan budaya. ''Jadi, bukan religi dan politik,’’ katanya. Ada beberapa tangkai aktivitas, yakni sastra dan jurnalistik, seni tari baik tradisional maupun modern, teater, dan seni musik dan olah vokal. Ke depan, tangkai aktivitas Sekar Bumi masih dimungkinkan untuk bertambah.

Bikin Buletin

Untuk mewadahi hasil kreativitas anggota sekaligus sebagai media informasi, sejak Maret 2008 lalu, Sekar Bumi menerbitkan Buletin Jangkar dan membuka dua bua blog di internet.

Jangkar merupakan buletin bulanan. Buletin ini berisi berita umum, opini, cerita, dan puisi. Juga ada editorial. Jangkar dicetak di atas kertas A5 dilipat. Formatnya seperti koran. Pengisi buletin tersebut adalah anggota Sekar Bumi. ’’Jangkar sekarang baru 4 halaman karena persoalan dana. Kalau tulisan sih lumayan banyak,’’ kata Etik seraya menambahkan bahwa dana untuk penerbitan Buletin Jangkar berasal dari uang kas organisas
i. Uang kas tersebut dikumpulkan dari iuran anggota. Buletin ini tidak dijual alias gratis.

Selain Buletin Jangkar, Sekar Bumi masih punya dua buah media publikasi lain, yakni dua buah blog di internet. Alamat blog Sekar Bumi adalah http://sekarbumihk.blogspot.com/ dan http://sekarbumihk.multiply.com. ’’Bikin dua blog untuk publikasi online. Itu supaya kalau nggak bisa naik ke Jangkar, masih bisa nongol di blog. Jadi, nggak ada yang terbuang. Di sini lebih longgar aturannya. Prinsipnya agar tetap mendorong kawan-kawan menulis,’’ kata Etik.

Kalau Buletin Jangkar terbit bulanan, blog Sekar Bumi update setiap hari. ''Untuk tulisan yang akan muncul di Jangkar disimpan dulu. Editing kita ada yang bantuin'' kata Etik.

Pada 25 Mei 2008, Sekar Bumi di-launching. Selamat! Semoga Sekar Bumi mampu menjadi wadah kreativitas dan menghasilkan insan-insan seni serta karya-karya seni yang semakin berkualitas! [KUS]

*)Artikel ini pernah dimuat di koran Intermezo yang terbit di Hong Kong

0 comments: