Friday, 25 January 2008

Tentang Kami

Berawal dari Kegelisahan...

BERAWAL dari kegelisahan kami, para Buruh Migran Indonesia (BMI) yang merasa butuh wadah untuk mengekspresikan kreatifitas, Sekar Bumi pun lahir.
Dalam wadah ini, kami belajar menghargai sebuah karya, apapun bentuknya, yang lahir dari pergulatan kami sebagai buruh migran Indonesia. Cerpen, puisi, tarian klasik, modern dance, nyanyian/vokal group, teater dan berbagai jenis kreasi lainnya adalah buah yang kami lahirkan.
Kami tak menyebut bahwa apa yang kami lakukan sempurna, tapi setidaknya dalam wadah ini kami belajar untuk menghargai orang lain. Kami saling belajar karena kami percaya bahwa tidak ada orang yang pintar atau bodoh, yang ada adalah mereka yang tahu lebih dulu dan yang tahu belakangan.
Dalam wadah ini, kami mempercayai proses. Semua orang bisa melakukan sesuatu jika ia punya kesabaran dan ketekunan untuk belajar, juga kerendahan hati. Kami belajar lewat melihat, mendengar, dan bertindak, juga mengemukakan pendapat.
Di Sekar Bumi, kami juga rutin menggelar diskusi, training, dan latihan untuk melahirkan buah-buah kreasi yang semakin matang. Kami punya kelas untuk penulisan, sastra, tari, musik, dan teater. Semua anggota bisa terlibat dan belajar.
Kami tak menutup kemungkinan jika ada jenis kreasi lain yang akan bergabung dalam wadah kami.
Namun di Sekar Bumi, apa yang kami lakukan tak semata berkreasi untuk sebuah pertunjukan singkat dan tanpa makna. Tapi wadah ini menjadi tempat untuk menempa kami menjadi BMI yang peduli. BMI yang bisa bersolidaritas terhadap berbagai masalah yang dialami para BMI lain.
Kami adalah sebuah keluarga yang kini tengah berada dalam gerbong kereta yang mulai melaju.
Jika Anda tertarik untuk bergabung, maka kereta kami akan menunggu. Kita akan bersama-sama berjalan untuk menggalang solidaritas di kalangan BMI lewat media kesenian kita. Hingga pada akhirnya, masing-masing dari kita tahu bahwa kita bukan sekadar “babu” yang hanya bisa disuruh, tapi seorang masinis yang tahu cara menjalankan kereta hidup kita.
Salam Budaya…

0 comments: