Peringati HUT RI
Sekar Bumi Gelar Upacara Bendera di Victoria Park
Puri Hastomo
DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-63, Sekar Bumi menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di Taman Victoria, Minggu (17/8) lalu. Acara diikuti oleh sekitar 100 orang yang terdiri dari anggota Sekar Bumi dan Buruh Migran Indonesia (BMI) yang kebetulan melewati tempat diselenggarakanya kegiatan.

Meski sempat mendapat larangan dari petugas taman karena mengundang banyak perhatian pengunjung, upacara berjalan dengan hikmat. Berlangsung sekitar sepuluh menit, dalam upacara ini juga sempat dibacakan naskah-naskah sebagaimana layaknya upacara resmi lainnya, seperti pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Buruh Migran Indonesia, Undang-undang Dasar Buruh Migran Indonesia tahun 2008 dan Lima Tuntutan BMI Hong Kong.
Naskah-naskah yang sekilas mirip teks-teks resmi upacara kenegaraan itu adalah naskah-naskah gubahan Sekar Bumi. Undang-undang Dasar yang dibacakan antara lain berbunyi "… bahwa sesungguhnya, BMI adalah warga negara Indonesia, dan oleh sebab itu maka segala bentuk penindasan dan penjajahan atas BMI harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan peri-kemanusian dan peri-keadilan…"
"Kami ingin juga berupacara untuk memperingati HUT RI. Tapi, untuk bisa ikut upacaranya KJRI itu, bagi kami sulit. Karena mereka punya syarat-syarat yang sulit, seperti, kita harus pakai celana panjang, harus merah-putih. Saya sendiri pernah diusir gara-gara menurut mereka baju yang saya pakai tidak sesuai,” jelas Ketua Sekar Bumi, Anggi, yang bertindak sebagai pembina upacara.
Anggi mengisahkan, kawannya yang hendak mengikuti upacara di Wisma Konjen RI, Minggu (17/8) lalu diusir tidak boleh ikut upacara dengan alasan sama. Padahal, menurut Anggi, ia berpakaian sopan, tidak ketat, tidak kotor, juga tidak robek-robek.
“Maka, kita selenggarakan upacara sendiri dengan fasilitas yang kami bisa, semua dengan semangat bangga menjadi bangsa Indonesia. Merayakan HUT RI itu kan hak kami sebagai orang Indonesia,” ungkapnya.
Kebanggan senada juga sempat diungkapkan oleh peserta upacara. "Saya merasa bangga dan senang bisa mengikuti upacara, apalagi melihat teman-teman yang sangat semangat mengikuti jalannya upacara, padahal sangat panas sekali hari ini." ujar Ika, seorang anggota baru Sekar Bumi kepada JangkaR.
Selain Sekar Bumi, HUT RI ke-63 yang tepat jatuh di hari Minggu juga dirayakan oleh berbagai organisasi BMI di Hong Kong dengan berbagai cara. Ada yang aksi maupun menggelar survei BMI yang menjadi korban pungutan agen.***
Sekar Bumi Gelar Upacara Bendera di Victoria Park
Puri Hastomo
DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-63, Sekar Bumi menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di Taman Victoria, Minggu (17/8) lalu. Acara diikuti oleh sekitar 100 orang yang terdiri dari anggota Sekar Bumi dan Buruh Migran Indonesia (BMI) yang kebetulan melewati tempat diselenggarakanya kegiatan.
Meski sempat mendapat larangan dari petugas taman karena mengundang banyak perhatian pengunjung, upacara berjalan dengan hikmat. Berlangsung sekitar sepuluh menit, dalam upacara ini juga sempat dibacakan naskah-naskah sebagaimana layaknya upacara resmi lainnya, seperti pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Buruh Migran Indonesia, Undang-undang Dasar Buruh Migran Indonesia tahun 2008 dan Lima Tuntutan BMI Hong Kong.
Naskah-naskah yang sekilas mirip teks-teks resmi upacara kenegaraan itu adalah naskah-naskah gubahan Sekar Bumi. Undang-undang Dasar yang dibacakan antara lain berbunyi "… bahwa sesungguhnya, BMI adalah warga negara Indonesia, dan oleh sebab itu maka segala bentuk penindasan dan penjajahan atas BMI harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan peri-kemanusian dan peri-keadilan…"
"Kami ingin juga berupacara untuk memperingati HUT RI. Tapi, untuk bisa ikut upacaranya KJRI itu, bagi kami sulit. Karena mereka punya syarat-syarat yang sulit, seperti, kita harus pakai celana panjang, harus merah-putih. Saya sendiri pernah diusir gara-gara menurut mereka baju yang saya pakai tidak sesuai,” jelas Ketua Sekar Bumi, Anggi, yang bertindak sebagai pembina upacara.
Anggi mengisahkan, kawannya yang hendak mengikuti upacara di Wisma Konjen RI, Minggu (17/8) lalu diusir tidak boleh ikut upacara dengan alasan sama. Padahal, menurut Anggi, ia berpakaian sopan, tidak ketat, tidak kotor, juga tidak robek-robek.
“Maka, kita selenggarakan upacara sendiri dengan fasilitas yang kami bisa, semua dengan semangat bangga menjadi bangsa Indonesia. Merayakan HUT RI itu kan hak kami sebagai orang Indonesia,” ungkapnya.
Kebanggan senada juga sempat diungkapkan oleh peserta upacara. "Saya merasa bangga dan senang bisa mengikuti upacara, apalagi melihat teman-teman yang sangat semangat mengikuti jalannya upacara, padahal sangat panas sekali hari ini." ujar Ika, seorang anggota baru Sekar Bumi kepada JangkaR.
Selain Sekar Bumi, HUT RI ke-63 yang tepat jatuh di hari Minggu juga dirayakan oleh berbagai organisasi BMI di Hong Kong dengan berbagai cara. Ada yang aksi maupun menggelar survei BMI yang menjadi korban pungutan agen.***




0 comments:
Post a Comment